Bukan Rokok, Bukan Genetik. Penyakit Jantung Datang dari?


🌿 Pola Makan dan Jantung: Seberapa Besar Pengaruhnya?

Ditulis oleh:
Taqdir Aycha Namora Tuffahatti (230610095)
Program Studi Pendidikan Dokter – Universitas Malikussaleh


“Apa yang kamu makan hari ini bisa menjadi penyelamat… atau pembunuh perlahan.”

— Taqdir Aycha Namora Tuffahatti



🔍 Pola Makan Buruk dan Penyakit Jantung: Apa Hubungannya?

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak, tidak hanya di dunia tapi juga di Indonesia. WHO (2020) mencatat bahwa lebih dari 17 juta orang meninggal tiap tahun akibat penyakit kardiovaskular. Tapi tahu nggak sih, salah satu pemicu utamanya justru datang dari kebiasaan yang kita lakukan setiap hari? Ya, dari pola makan.

Makanan cepat saji, minuman manis, camilan tinggi garam dan lemak jenuh — semua itu bisa meningkatkan risiko kolesterol tinggi, hipertensi, obesitas, dan bahkan diabetes tipe 2. Dan semua faktor tersebut merupakan jalan pintas menuju penyakit jantung.

📊 Fakta dan Temuan Penting

  • 76% pasien PJK diketahui sering makan fast food ≥2x seminggu (Azahra, 2025)
  • Konsumsi garam lebih dari 5g/hari meningkatkan risiko hipertensi hingga 23% (AHA, 2021)
  • Asupan gula tambahan >25g/hari berkaitan dengan lonjakan trigliserida 18–30%
  • Diet Mediterania menurunkan risiko PJK hingga 31% (PREDIMED, 2018)
  • WHO menyarankan konsumsi buah & sayur minimal 400g per hari

🗣️ Pola Makan Sehat: Solusi yang 


Makanan cepat saji memang praktis, tapi kalau dikonsumsi terlalu sering, bisa berdampak buruk bagi kesehatan jantung. Lemak jenuh, gula, dan garam berlebih bisa memicu plak di pembuluh darah dan menyebabkan penyumbatan.

Sebaliknya, pola makan sehat seperti Diet Mediterania justru memberikan efek perlindungan. Makanan seperti ikan, minyak zaitun, dan sayuran segar bukan hanya lezat, tapi juga membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan peradangan di dalam tubuh.

Edukasi tentang pola makan juga sangat penting. Naomi et al. (2021) menyebutkan bahwa orang yang paham soal gizi punya risiko PJK yang jauh lebih rendah. Bahkan, intervensi sederhana di rumah tangga bisa bantu turunkan tekanan darah dalam waktu kurang dari tiga bulan (Rachmawati, 2024).

✅ Kesimpulan

Apa yang kita makan setiap hari ternyata sangat menentukan kesehatan jantung. Dengan pola makan yang lebih seimbang, risiko PJK bisa ditekan secara nyata. Mulai dari langkah kecil seperti mengurangi gorengan dan memperbanyak sayur bisa berdampak besar di masa depan.

📚 Daftar Pustaka

  1. Azahra, S. et al. (2025). Pengaruh Konsumsi Cepat Saji terhadap Risiko Penyakit Jantung Koroner. Jurnal Kesehatan Indonesia.
  2. Naomi, S. et al. (2021). Hubungan Pengetahuan Pola Makan dengan Risiko PJK. Jurnal Kardiologi Nusantara.
  3. Rachmawati, A. et al. (2024). Edukasi Gizi dan Penurunan Risiko PJK. Jurnal Gizi & Kesehatan.
  4. World Health Organization (2020). Cardiovascular Diseases. WHO Reports.
  5. American Heart Association (2021). Salt, Sugar, and Heart Disease.
  6. PREDIMED Study (2018). Primary Prevention with a Mediterranean Diet.
🌸 Mari jaga jantung kita dengan pilihan makanan yang lebih baik, setiap hari. 🌸
— Taqdir Aycha Namora Tuffahatti




Comments

Popular posts from this blog

Jarum Kecil, Perlindungan Besar: Yuk, Vaksinasi Anak Sejak Dini!